TERKINI

Sabtu, 13 Desember 2014

SBMI Kabupaten Cirebon Desak Pemkab Pulangkan Darini

SBMI Kabupaten Cirebon Desak Pemkab Pulangkan Darini
Massa Aksi SBMI Kab. Cirebon mendesak pemulangan Darini dari Medan, dok.Photo: istimewa
SBMIKABCIREBON, CIREBON - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Cirebon melakukan aksi di depan kantor Bupati Cirebon, Selasa (3/6/2014), mendesak tanggung jawab Bupati kabupaten Cirebon untuk bertanggungjawab atas kasus Darini yang disiksa di Medan.

Hasilnya, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon akan segera membentuk tim khusus untuk Darini (18), warga Blok II, Desa Kroya, Kecamatan Panguragan yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (Traficking) di Medan, Sumatera Utara.

Saat melakukan audiensi di Ruang Paseban kompleks kantor Bupati Cirebon, DPC SBMI Kabupaten Cirebon  mendesak pemerintah Kabupaten Cirebon untuk segera melakukan langkah kongkrit menyelamatkan dan memulangkan salah seorang warganya yang tengah dilanda kesulitan di salah satu penampungan PJTKI di Medan itu.

Padahal keberadaan Darini saat ini sudah jelas dalam kondisi sangat mengkhawatirkan, terlebih sejak Tami (36) yang berangkat bersama Darini sudah dipulangkan karena mendapat masalah di Medan.

“Kami menilai selama ini Pemkab belum melakukan tindakan nyata. Kami bersama keluarga dan pemerintah desa sudah berkali-kali berteriak dan sudah berangkat ke Medan sampai mengetahui keberadaan Darini dan Tami. Kami kesulitan dengan birokrasi di sana, kami butuh pemerintah turun tangan,” kata Ketua SBMI Kabupaten Cirebon Taspin.

Seperti diketahui, Darini dan Tami direkrut ke Jakarta pada 22 Oktober 2013 untuk menjadi buruh migran atau TKI oleh PPTKIS yang berinisial TD. Namun setelah sepuluh hari berada di Medan, keluarga kehilangan kontak dengan Tami dan Darini selama lebih dari tiga bulan.

Pihak keluarga berkali-kali mencoba menanyakan keberadaan Tami dan Darini pada PPTKIS TD, namun tidak mendapat jawaban. Keluarga baru bisa mendapat kabar Darini berhasil mencuri kesempatan untuk menghubungi ayahnya Damun (47) lewat sambungan telepon.

Dari situlah keluarga mengetahui bahwa Darini dan Tami telah dijual ke PPTKIS BA di Medan. Selama sembilan hari di PPTKIS tersebut, mereka disiksa, diancam dan telepon selulernya dirampas, sehingga tak bisa lagi menghubungi keluarga.

Meskipun sudah berusaha mencari sampai ke Medan, keluarga tetap tidak dapat membawa Tami dan Darini pulang. Soalnya, majikan mereka mengaku sudah membayar uang belasan juta rupiah kepada PPTKIS BA sebagai gaji mereka selama setahun yang ternyata belum juga dibayarkan kepada Tami dan Darini.

Keluarga baru merasa sedikit lega ketika Tami berhasil melarikan diri dari rumah majikannya di Medan. Berkat pertolongan sejumlah anggota TNI angkatan laut Medan asal Cirebon,

Tami kemudian bisa pulang dan berkumpul kembali bersama keluarganya 22 April lalu. Kini, Tami dan keluarganya masih belum tenang sampai Darini juga bisa pulang. Berbagai upaya mereka lakukan bersama pemerintah desa, namun belum juga menemui titik terang.

Menanggapi desakan tersebut, Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Deni Agustin mengatakan, pihaknya selama ini tidak tinggal diam. Beberapa kali petugas Disnaker sudah mendatangi keluarga Tami dan Darini. “Kami bahkan sudah datang ke Medan untuk mencari keberadaan mereka serta mencari cara untuk memulangkan mereka,” ujarnya.

Deni mengaku, langkah Disnaker selama ini memang terkesan lambat. Hal itu disebabkan oleh birokrasi yang tidak sederhana. Disnaker Kabupaten Cirebon harus berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemprov Jawa Barat sebelum bisa membawa Tami dan Darini pulang.

Selain itu, dugaan tindak pidana traficking juga membuat Disnaker harus berkoordinasi denga polisi. Oleh karena itu, Deni berharap dengan pembentukan tim khusus dari berbagai elemen tersebut, Disnaker Kabupaten Cirebon bisa mengakselerasi proses penjemputan dan kepulangan Darini dari Medan. 

Karena desakan ini juga tidak mendapat respon cepat, akhirnya ketua Umum SBMI, Nisma Abdullah berangkat ke Medan untuk menyelamatkan dan membebaskan Darini dari sekapan PPTKIS di Medan tersebut. Setelah melaporkan kasus ini ke Polda Sumut, Darini akhirnya dapat diselamatkan dan pulang ke kampungnya di Cirebon. 

Editor: Taspin

Posting Komentar

 
Back To Top